Kamis, 28 April 2011

Tugas Bahasa Indonesia

REPRODUKSI NASKAH

RESENSI

Resensi telah memegang andil besar dalam mempopulerkan suatu karya terutama buku, suatu karya dapat dinilai secara langsung dan mempengaruhi konsumen untuk secara tidak langsung mencoba menikmati karya tersebut. Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah penyampaian karya sebuah buku atau hasil karya tersebut patut mendapat sambutan dari pembaca atau tidak.

Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.Tujuan penulisan resensi adalah:

a. Menimbang agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum mengetahui atau membutuhkannya.

b. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga penilaian itu diketahui khalayak.c. Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan, atau setting dengan bahan yang disajikannya.d. Mengungkapkan kelemahan suatu tuisan dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.e. Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra karya tulis seseorang.

Resensi secara bahasa artinya “pertimbangan atau perbincangan (tentang) sebuah buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984:821). Kamus Besar Bahasa Indonesia: pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku, menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.

Seorang penulis resensi (pertimbangan buku) bertolak dari tujuan untuk membantu para pembaca menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu atau perlu tidaknya menikmati suatu hasil karya seni. Penulis resensi disebut resensator (peresensi). M.L. Stein (1993:80) menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus). Pendapat mereka, kata Stein, adalah penting karena kadang-kadang mereka dapat menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau sebaliknya.

Hasil karya seni misalnya: drama, film, sinetron, sebuah pementasan, selain resensi buku, ada pula resensi film dan resensi pementasan drama dan sebagainya. Resensi harus disesuaikan dengan selera pembaca. Oleh karena itu resensi yang dimuat melalui sebuah majalah mungkin tidak sama dengan yang disiarkan oleh majalah lain. Resensi juga harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan para pembacanya. Pembaca merupakan orang-orang yang akan dihadapi secara langsung oleh penulis resensi.

Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah hasil karya atau buku, penulis resensi harus memperhatikan dua faktor:
1. Penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku. Hal ini dapat dilihat dari Kata Pengantar.

2. Penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi.

Adapun struktur dari resensi adalah sebagai berikut:
1. Tema resensi, Tujuannya untuk menarik pembaca

2. Deskripsi isi buku, Dengan deskripsi, pembaca dapat memperoleh gambaran tentang isi buku tersebut. Deskripsi buku tidak hanya terdiri dari isi buku, melainkan juga identitasnya. Antara lain: penerbit, tahun terbit, tempat terbit, tebal buku, format (ukuran), dan harga. Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarang/penulis bukunya, missal: nama, ketenarannya, dan buku atau karyanya.

3. Jenis buku, Penulis resensi juga harus mencantumkan jenis buku tersebut, baik secara eksplisit maupun implisit.

4. Keunggulan dan kekurangan buku, Untuk menentukan keunggulan dan kekurangan buku, dapat dilihat berdasarkan:
a. Organisasi (kerangka)
b. Isi : apakah sudah jelas/tuntas, ada uraian/contoh tidak, berikut pembahasannya.
c. Teknik: perwajahan (lay-out), kebersihan, pencetakan kata-katanya, tanda baca, dst.

5. Nilai buku, Penulis resensi juga harus memberikan sugesti kepada pembaca, apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak. Tetapi penilaian yang diberikan harus objektif.

Struktur tulisan :

(1) Pendahuluan, berisi informasi objektif atau identitas buku, meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan –bila perlu– harga.

(2) Isi, ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan, perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain.

(3) Penutup, peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan kepada pemba­ca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki/dibeli.

Cara Membuat Resensi : Membuat resensi harus menyiapkan bahan-bahan yang akan diresensi harus diketahui dan dikuasai. Dengan demikian hasil resensi tidak hanya mengungkapkan segala sesuatu yang terdapat dalam karya tersebut, melainkan mencakup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenis. Hal-hal yang harus mendapat perhatian dari seorang resentator untuk membuat resensi:

a.Resentator harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalkan sepenuhnya sikap subjektif.

b.Resensator mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.

c.Resensaor harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.

d.Resensator harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalahtafsiran antara resensator dengan penulis.

e.Resensator harus mengungkapkan data yang diresensi secara jelas dan lengkap agar

dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra keduanya oleh pembaca.

f. Resensator harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang resensi dengan jalan mengetahui tujuan dan arah penulis karya tersebut.

Bentuk resensi yang paling populer adalah resensi buku atau timbangan buku. Setelah membaca buku dapat mengetahui bagaimana penulis buku mengungkapkan gagasannya sesuai dengan tujuan yang digariskannya. Bagian yang harus ada dalam karangan resensi adalah identitas buku, jenis buku, kutipan singkat/ikhtisar buku, penilaian resensator terhadap kualitas buku, dan ajakan kepada pembaca untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan dengan jalan membaca atau memiliki buku tersebut.

a. Identitas buku meliputi: foto copy jilid luar buku atau foto buku tersebut, judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, kota terbit, ukuran buku, jumlah halaman, dan harga buku.

b. Jenis Buku Pada bagian jenis buku, resensator mengelompokkan jenis buku tersebut berdasarkan ciri-ciri yang terdapat di dalam buku itu. Misalnya kita mengenal jenis fiksi, nonfiksi, ilmiah, nonilmiah (hiburan), buku remaja, anak-anak, dewasa, keagamaan, psikologi, dan sebagainya.

c. Kutipan Singkat atau Ikhtisar Buku Bagian yang mengungkapkan kutipan singkat atau ikhtisar buku tersebut adalah bagian yang menjadi idesentral buku itu. Hal itu akan diketahui jika resensator memahami seluruh isi buku dan menghubungkannya dengan isi buku yang diresensi. Gambaran umum tentang isi bukupun dapat digunakan untuk mengisi bagian buku lain, tentama gambaran yang dapat “ditangkap” oleh resensator tetapi bukan menginterpretasi.

d. Penilaian Kualitas Buku terhadap kualitas suatu buku tentu saja bertolak dari pengungkapan beberapa bagian yang dapat diunggulkan dari isi buku tersebut dan bagian yang melemahkan kualitas buku tersebut dengan sikap/wawasan yang sangat luas dan sikap objektivitas tinggi. Pada bagian ini dapat pula dimasukkan kritik terhadap isi buku.

e. Ajakan-ajakan dalam resensi adalah ajakan kepada pembaca yang membaca buku tersebut. Ajakan yang dimaksud bertolak dari ungkapan kualitas suatu buku yang diharapkan dapat dibaca dan dipahami bagi khalayak yang belum mengetahuinya.

f. Judul Resensi Judul yang digunakan untuk karangan resensi merupakan gambaran kesimpulan isi buku itu secara keseluruhan atau ciri khas dari buku yang resensi agar tampak lebih menonjolkan eksitensi isi buku tersebut. Cara lain dalam memberikan judul resensi adalah menggambarkan suatu hal yang “kecil” tetapi mempunyai citra tersendiri dari buku itu dengan argumentasi yang kuat dari resensator tentang hal yang kecil itu. Dapat dikatakan judul tulisan resensi adalah “nama” atau “julukan” yang diberikan oleh seorang resensator terhadap buku yang diresensinya.


Source:

http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-resensi-cerpen.html#ixzz1KowDSbnR

http://www.romeltea.com/tag/jenis-jenis-naskah/

http://hoesnaeni.wordpress.com/2008/02/10/belajar-membuat-resensi-buku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar